Sabtu, 25 April 2009

Jam Kuliah

nama : Marlena Hartanti
NPM : AMI082131
Hari : Kamis
Jam : 08.00-09.40

Jumat, 24 April 2009

Manajemen


Manajemen Sebagai Ilmu (1)Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan,Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misal ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan sebagainya.
Manajemen Sbg Seni (2)Management is the art of securing maximum result with minimum of efforts as to secure maximum prosperity and happiness for both employer and employee and give the public the best possible services.Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.

MANEJEMEN SEBAGAI SUATU SENI MEMPUNYAI CIRI-CIRI :KESUKSESAN DALAM MENCAPAI TUJUAN SANGAT DIPENGARUHI DAN DIDUKUNG OLEH SIFAT-SIFAT DAN BAKAT PARA MANAJERDALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SERINGKALI MELIBATKAN UNSUR NALURI (INSTINCT), PERASAAN DAN INTELEKTUALDALAM PELAKSANAAN KEGIATAN FAKTOR YANG CUKUP YANG MENENTUKAN KEBERHASILANNYA ADALAH KEKUATAN PRIBADI (CHARACTER) KREATIF YANG DIMILIKI

Pengertian Manajemen (3) Manajemen Sebagai Proses KegiatanManagement is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in each both science and art and follow in order to accomplish predetermined objectives.Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan & keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.Pengertian Manajemen

Management will be defined as the application of planning, organizing, staffing, directing, and controlling functions in the most efficient manner possible to accomplish objectives.Management didefinisikan sebagai penggunaan perencanaan, pengorganisasian, pengerjaan, pengarahan, dan pengendalian dengan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan.
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU & SENIManajemen Sbg Ilmu Manajemen Sbg Seni
Manajemen sebagai Profesi (4)Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau ‘manajer’ pada suatu organisasi / perusahaan tertentu.Profesi ‘manajer’ merupakan sebuah profesi atau jabatan spesifik dan ‘prestigious’ sebagai ‘decision maker’ yang dapat menentukan berkembangnya suatu organisasi / perusahaan dimasa mendatang.
MANAJEMEN**MANAJEMEN adalah proses pengkoordinasian berbagai aktifitas pekerjaan dan pengalokasian sumber daya 6M, melalui bantuan dan kerjasama dengan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara efisien dan efektif.EFISIEN adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu secara benar / doing things right”EFEKTIF adalah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai melakukan sesuatu yang benar / doing the right things”

MENGAPA MEMPELAJARI MANAJEMENKEUNIVERSALAN MANAJEMENKenyataan bahwa manajemen dibutuhkan pada segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua tingkat organisasi, pada semua bidang organisasi dan pada organisasi di semua negara diseluruh dunia.REALITAS PILIHAN PEKERJAANIMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI SEORANG MANAJERLINGKUP MANAJEMENPARADIGMA MANAJEMEN

FUNGSI DAN PROSES MANAJEMENFungsi ManajemenMenurut Stephen P Robbin (1993) fungsi manajemen antara lain meliputi aktifitas merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading) dan mengendalikan (controlling) aktifitas bisnis dari suatu organisasi / perusahaan.Planning Organizing Leading Controlling

PROSES MANAJEMENPROSES MANAJEMEN yaitu serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan.

PERAN MANAJER adalah terjun langsung dalam berbagai aktifitas operasional suatu organisasi perusahaan.PERAN (ROLES) MANAJEMENINTERPERSONAL ROLES adalah Peran manajerial yang melibatkan hubungan dengan pihak lain dan tugas yang bersifat seremonial atau simbolis.INFORMATIONAL ROLES adalah peran manajerial yang meliputi menerima, mengumpulkan, dan menyebarkan informasi kepada seluruh anggota organisasi..DECISIONAL ROLES adalah peran manajerial yang berkisar seputar membuat pilihan dalam pemngambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.

KEAHLIAN (SKILL) MANAJEMENTECHNICAL SKILL adalah pengetahuan dan kemahiran dibidang spesialisasi tertentu.HUMAN SKILL adalah kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain secara individual atau dalam kelompokCONCEPTUAL SKILL adalah kemampuan berfikir dan konseptualisasi tentang situasi yang abstrak dan rumit
Who is the Manager ?!SIAPAKAH MANAJER ?MANAJER adalah seorang yang bekerja dengan memanfaatkan bantuan orang lain dengan cara mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan pekerjaan mereka guna mencapai sasaran (objectives) dan tujuan (goals) dari suatu organisasi/perusahan.Apa goals perusahaan? (P,CS,S)

JENJANG TINGKATAN MANAJERIALKEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TINGKAT MANAJEMEN YANG BERBEDA-BEDATujuan PerusahaanTujuan ‘goals’ dari suatu organisasi / perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :Sasaran (objectives) yaitu merupakan hasil yang diinginkan atau target yang akan dicapai pada periode waktu tertentu.Tujuan (goals) merupakan petunjuk umum yang dinyatakan secara luas tentang apa saja yang akan dicapai oleh perusahaan.

Secara umum ‘sasaran’ dan ‘tujuan’ dari suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya adalah Profit oriented, Customer Satisfaction dan Sustainability (going concern).Sumber Daya (6M)Dari pengertian yang telah dikemukakan diatas, nampak seakan-akan satu-satunya alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan adalah pemanfaatan ‘orang’ atau ‘sumber daya manusia’ saja. Hal ini jelas kurang ‘relevan’ sebab dalam mencapai tujuan bisnis dari suatu organisasi / perusahaan juga diperlukan sumber daya lain yaitu : Man, Money, Material, Machine, Method and Market, atau yang dikenal dengan istilah : 6M.
EFISIENSI & EFEKTIFITASMISMANAGEMENT.BAB-IISejarah Pemikiran & Perkembangan Teori di Bidang Manajemen

KOMPETENSIMenjelaskan Teori Manajemen IlmiahMenjelaskan Teori Organisasi KlasikMenjelaskan Teori Hubungan Antar ManusiaMenjelaskan Teori Behavior ScienceMenjelaskan Teori Aliran KuantitatifMenjelaskan Evolusi Pemikiran dan Aplikasinya
(1) TEORI MANAJEMEN ILMIAHBeberapa variabel yang diperhatikan dalam ‘Manajemen Ilmiah’ antara lain :Pentingnya Peranan Manajer dalam menggerakan dan meningkatkan produktifitas perusahaanMenetapkan persyaratan tertentu dalam pengangkatan dan pemanfaatan SDMMemperhatikan kesejahteraan karyawan

TOKOH-TOKOH PERINTIS MANAJEMEN ILMIAHRobert Owen (1771-1858)Charles Babbage (1793-1971)Frederick W Taylor (1856-1915)Henry L Gantt (1861-1919)Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924)Herrington Emerson (1853-1931)
Robert Owen (1771-1858) Perintis Manajemen IlmiahRobert Owen adalah seorang Manajer Pabrik pemintalan kapas di New Landmark Scotland.Latar Belakang: Kondisi lingkungan kerja, ketentuan persyaratan kerja dan taraf hidup pekerja yang burukIde & Gagasan :SDM merupakan kunci keberhasilan perusahaan (oleh karena itu perusahaan harus memperlakukan karyawan lebih manusiawi)Memperbaiki kondisi dan persyaratan kerja : seperti (1).pengurangan standar jam kerja dari 13 jam menjadi 10 jam, (2).Tidak mempekerjakan anak2 dibawah umur dengan pembatasan usia pekerja minimal berusia 10 tahun. (3).Pembukaan toko2 (semacam koperasai karyawan) dilingkungan perusahaan untuk memberikan pelayanan kebutuhan para karyawan dengan harga yang lebih murah.Pelopor yang merumuskan prosedur kerja standar (Standard Operating Procedures) untuk meningkatkan ‘produktifitas kerja para karyawan.

Charles Babbage (1793-1871) Perintis Manajemen IlmiahCharles Babbage adalah seorang Profesor dibidang matematika dari Cambridge University England.Tahun 1832 menulis buku The Economic Of Manufacturer, yang menekankan pada pentingnya effisiensi biaya dan spesialisasi pekerjaan kepada para karyawan.Ide & Gagasan :Merumuskan cara kerja yang paling effisien dan dapat meminimalisasi pengeluaran biaya (cost reduction).Menganjurkan melaksanakan pembagian spesialisasi pekerjaan pada para karyawan, sehingga setiap karyawan akan diarahkan dan dididik dengan suatu ketrampilan (skill) khusus / tertentu dan kelak karyawan tersebut akan diserahi tugas, tanggung jawab & pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan dan spesialisasinya.

Frederrick W Taylor (1856-1915) Perintis Manajemen IlmiahFrederick Winslow Taylor, Manajer produksi pada Midvale Steel Amerika Serikat, dianggap sebagai ‘Bapak Management Science’, ia adalah orang pertama yang mengemukakan ide dan gagasan mengenai studi tentang waktu kerja (Time & Motion Studies).Ide & Gagasan :Sistem Upah Differensial (Differential Rate System) yaitu metode pengupahan yang berdasarkan pada kecepatan dan produktifitas kerja karyawan.Taylor menyatakan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang akan diterimakan, semakin cepat dan tinggi prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan semakin tinggi pula upah yang akan diterima karyawan.Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan penelitian ‘time & motions studies’ terhadap karyawan yang berprestasi untuk dijadikan standar operating prosedur bidang pekerjaan tertentu.
Henry L Gantt (1861-1919) Perintis Manajemen IlmiahHenry L Gantt adalah rekan kerja Taylor pada perusahaan Midvale Steel USA, Gantt juga mengemukakan teori yang sejalan dengan ide dan gagasan Taylor yang berfokus pada upaya peningkatan produktifitas, effisiensi dan effektifitas kerja dengan rangsangan upah dan intensif untuk karyawan.Ide Gagasan :Menciptakan Gantt Charts yaitu suatu bagan yang disusun sebagai alat untuk membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan / produksi dengan standard dan tujuan yang telah ditetapkan.Menolak teori Taylor tentang sistem upah differensial, menurut gagasan Gantt setiap pekerja yang mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, maka berhak diberikan ‘bonus’.Mengembangkan gagasan Owen dengan membuat metode penilaian dan pencatatan hasil prestasi kerja karyawan dalam suatu kartu prestasi pribadi karyawan. (Tanda check mark hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna merah jika gagal memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan.

Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924) Perintis Manajemen IlmiahFrank B & Lillian Gilbert adalah sepasang suami istri merupakan murid dari Taylor yang melakukan pengembangan penelitian tentang studi gerak (motion study).Ide Gagasan :Meneliti tentang hubungan antara gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan, menurutnya antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan, Sehingga perlu dibakukan alur urutan gerakan dan aktifitas kerja yang efektif dan effisien untuk mengurangi kelelahan dan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.Mengemukakan ide Program Pengembangan Karyawan yang lebih ditekankan kepada keterlibatan aktif dari obyek pelaku / karyawan itu sendiri artinya setiap karyawan diberikan kesempatan untuk melatih dan mengembangkan diri sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan masing-msaing individu.

Herington Emerson (1853-1931) Perintis Manajemen IlmiahHerington mengamati bahwa ‘penyakit’ akut yang biasa menggangu kelancaran sistem manajemen didalam suatu industri adalah adanya ‘pemborosan’ dan ‘in effisiensi’.Oleh karena itu Herington mencetuskan ide yang terformulasikan dalam 12 prinsip sebagai berikut :Perumusan Tujuan Perusahaan (Goal) secara JelasKegiatan yg dilaksanakan harus terencana & masuk akalTersediaanya Staff yang Cakap & HandalTerciptanya disiplin dalam bekerjaPemberian Jasa / Balas Jasa yang adil dan transparanPelaporan yg tepat, akurat, cepat dan kontinue (Sistem Informasi dan Sistem AKuntansi)Pemberian Instruksi, Perencanaan & Urutan KerjaDitetapkannya Standar Waktu, metode kerja dan skedulDitetapkan Standar KondisiDitetapkan Standar Operasi (SOP)Disusun Standar Instruksi Tertulis yang PraktisDisusun Standar Penetapan Balas Jasa, Kompensasi & Isentif

SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAHSumbangan teori manajemen ilmiah diakui banyak memberikan kontribusi dan peningkatan dalam beberapa hal sbb :Produktifitas KerjaEffisiensi KerjaSpesialisasi PekerjaanBerbagai teknik effisiensi manajemen misal : studi gerak dan waktu (time & motion study), adanya suatu rancangan sistem kerja yang terstruktur (work desain), Teknik Pencatatan terhadap Prestasi Kinerja (Gantt Charts).
KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN ILMIAHDalam pengaplikasian teori manajemen ilmiah kadang justru berdampak merugikan bagi kelancaran sistem manajemen itu sendiri, misalnya :Upaya peningkatan ‘produktifitas’ dengan cara menerapkan teknologi baru dalam prakteknya akan mengurangi skala penggunaan tenaga kerja, dan menyebabkan karyawan menjadi stress dan frustrasi karena peranan serta kedudukannya digantikan oleh mesin & komputer.Tenaga kerja SDM sebagai salah satu faktor produksi kurang mendapatkan perhatian dalam hal pemenuhan keutuhan sosial & personalitynya. Artinya ‘upah’ yang tinggi tanpa diimbangi dengan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif & menyenangkan tidak akan mampu ‘memuaskan’ dan membuat karyawan betah bertahan disuatu perusahaan.
(2) TEORI ORGANISASI KLASIKTokoh utama penggagas teori organisasi klasik dipelopori oleh : Henry Fayol dan James D Mooney.Henry Fayol adalah seorang insinyur (pertambangan) yang menjabat sebagai direktur pada perusahaan pertambangan logam ‘Commantry Fourchambault & Co’ di Perancis.James D Mooney adalah seorang ekonom yang mengemukakan beberapa ide dan gagasan tentang prinsip & kaidah manajemen.
Henry Fayol Perintis Teori Organisasi KlasikTeori Organisasi pada aliran manajemen klasik yang dipelopori (FAYOL) mengkalsifikasikan bagian-bagian tugas manajemen yang terdiri atas :TechnicalCommercialFinancialSecurityAkuntansiManajerial

TUGAS MANAJEMEN menurut teori organisasi klasikTechnical, merupakan kegiatan memproduksi dan membuat suatu produk tertentu.Commercial, merupakan kegiatan membeli bahan-bahan (material) yang dibutuhkan dan menjual barang (product) hasil produksi.Financial, kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana menggunakan modal tersebut.Security, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja & harta benda yang dimiliki oleh perusahaan).Accounting, meliputi kegiatan pencatatan, penghitungan, kalkulasi biaya, menyusun laporan keuangan (neraca, rugi laba) dan mengumpulkan data-data statistik lainnya.Managerial, tugas-tugas manajerial ini sering diintrodusir sebagai fungsi manajemen/manajer yaitu meliputi Planning, Organizing (staffing), Coordinating, Commanding (leading), Controlling.

Fungsi & Tugas Manajemen / ManajerPlanning, merupakan kegiatan perencanaan segala langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.Organizing, Berarti aktifitas mengorganisasikan, termasuk juga penentuan staf (staffing) sumber daya yang dimiliki terutama SDM untuk melaksanakan rencana yang telah disusunCoordinating, AKtifitas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang direncanakan agar pekerjaan dapat berjalan secara tertib, lancar, serasi dan terpadu.

Directing, Kegiatan memberikan pengarahan bagi karyawan agar bersedia melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.Commanding, Kegiatan memimpin (leading) dengan memberikan instruksi perintah dan memotivasi para bawahanControlling, Mengendalikan seluruh aktifitas kegiatan agar dapat berjalan dengan tertib, lancar dan mamu mencapai tujuan seperti yang telah direncanakan.
Henry Fayol Asas-asas Umum ManajemenHenry Fayol mengemukanan 14 asas umum dalam manajemen, sebagai berikut :Devision of work (pembagian kerja)Authority & Responsibility (Wewenag & Tgg Jawab)DisciplineUnity of Command (Kesatuan Perintah)Unity of Direction (Kesatuan Arah)Subordination of individual interest into general interestRenumerartion of PersonnelContrllizationScalar of ChainOrder (Asas Keteraturan)Equity (Asasa Keadilan)Stability of Tenur of PersonellInitiativeSprites de Corps

James D Mooney Kaidah Organisasi ManajemenMenurut James D Mooney kaidah-kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen antara lain :Koordinasi, yaitu kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani, perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi.Prinsip Skalar, Prinsip yang mendefinisikan hubungan kepemimpian, pendelegasian dan hubungan antar fungsi tertentu.Prinsip Fungsional, prinsip yang mendefnisikan berbagai macam tugas yang harus diselesaikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Prinsip Staff, yaitu prinsip yang membedakan posisi jabatan, wewenang dan tanggung jawab dari masing2 personell dalam suatu organisasi perusahaan.

3) TEORI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (1930-1950)Pendekatan yang dialkukan dalam ‘Teori Hubungan Antar Manusia’ menitik beratkan pada pendekatan psicologis terhadap para bawahan, yakni dengan mengetahui perilaku individu dari para karyawan dan perilaku kelompok karyawan sebagai suatu ‘human relation groups’ yang berperan dalam meningkatkan produktifitas kerja.Tokoh utama penggagas teori hubungan antar manusia antara lain adalah Marry Parker Foller & Elton Mayo.Marry Parker Foller, mengemukakan bahwa kita sebaiknya membentuk suatu kelompok kerja yang dapat bekerja sama dan membentuk organisasi yang menitik beratkan hubungan antar manusia dengan memperhatikan faktor motivasional dari masing2 individu & kelompok tersebut.

Elton Mayo Perintis Teori Hubungan Antar ManusiaMenurut Elton Mayo yang meneliti hubungan antara faktor2 fiskal, moneter dan sosial terhadap produktifitas kerja menjelaskan bahwa : Faktor fiskal & moneter bukan merupakan determinant tunggal dari produktifitas, sebab manusia bukanlah mahluk ekonoteknikal namun merupakan suatu dimensi rasioemosional, oleh karena itu kelompok sosial akan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan produktifitas kerja karyawan.Dengan demikian rekomendasi umum dari Teori Hubungan Antar Manusia adalah bahwa organisasi merupakan suatu sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial & psicologis dari para karyawan agar dapat mencapai tingkat produktifitas seperti yang diharapkan.

4) TEORI BEHAVIORAL SCIENCETeori Behavioral Science ini ditandai dengan munculnya pandangan dan pemikiran baru mengenai :Perilaku Individu / perseoranganPerilaku kelompok sosialPerilaku OrganisasiBeberapa tokoh penganut teori Behavioral Science antara lain :Abraham MaslowDouglas Mc GregorFrederrick HerzbergRobert Blake & Jane MoultonRensis LikertFred Fieldlerdll
Para Tokoh Perintis Teori behavioral ScienceAbraham Maslow, mengembangkan adanya ‘Hierarkhi Kebutuhan’ dalam menjelaskan hubungan antara perilaku dan motivasi dari masing2 individu.Douglas Mc Gregor, Pencetus Teori X dan YFrederick Herzberg, Teori motivasi higienis dan teori dua faktorRobert Blake & Jane Mouton, membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grids)Rensis Likert, Meneliti tentang 4 sistem dalam manajemenFred Fieldler, menyarankan pendekatan contingency dalam studi kepemimpinan.
Stressing Point Teori behavioral ScienceUnsur manusia (SDM) merupakan faktor kunsi penentu kesuksesan pencapaian tujuan organisasi perusahaan.Organisasi perusahaan harus menciptakan iklim kerja yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dapat memuaskan kebutuhan psicologis mereka, sebagai mahkluk sosial.Komitmen organisasi dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan dari seluruh karyawan.

EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN DAN APLIKASINYAPerkembangan Teori Pemikiran Manajemen sejak semula tumbuh dan berkembang dilandasi oleh kondisi lingkungan yang melatarbelakanginya. Dalam situasi, kondisi dan latar belakang serta perkembangan zaman yang sedemikian pesat dan dinamis teori dan pemikiran manajemen akan terus mengalami perkembangan menyesuaikan diri dengan perubahan lingungannya.Oleh karena itu penerapan dan aplikasi teori pemikiran manajemen pada dimensi waktu dan tempat yang berbeda dilakukan secara lintas sektoral diantara teori2 yang ada menuju suatu konsep manajemen yang integrated, adaptif bersifat salaing melengkapi dan menyempurnakan.

BAB - III ANALISIS LINGKUNGAN dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL perusahaan
PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNALSeorang Manajer suatu perusahaan sebaiknya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga harus menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perusahaan yang dikelolanya.Manajer harus mampu mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mendiagnosis dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan baik berupa peluang/kesempatan, risiko, ancaman, hambatan yang berpengaruh terhadap aktifitas operasional perusahaan. (Analisis SWOT).

KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNALDinamika perkembangan lingkungan eksternal perusahaan bergejolak dan berubah sangat cepat dan dinamis, terkadang dampaknya terhadap aktifitas dan kinerja perusahaan tidak dapat diprediksikan terlebih dahulu.Contoh : Perkembangan teknologi dibidang Teknologi Informasi & Komunikasi membuat dunia serasa semakin sempit, dan gejolak yang terjadi diluar akan berpengauh secara global terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
GEJOLAK LINGKUNGAN EKSTERNALKondisi perekonomian dunia yang berfluktuasi naik turun, krisis US berimabas menjadi krisis GlobalInovasi teknologi disegala bidang berakibat bermunculan produk2 baru (PLC semakin Pendek – Out Of Date)Perubahan Life Style & Selera KonsumenPeraturan Pemerintah UU, Sektor Riil, Fiskal, Moneter, Exim yang selalu direvisi berubah-ubah.Himpitan dan tuntutan memasuki era globalisasi (investasi, produksi, marketing, SDM)

FAKTOR EKSTERNALYang Perlu Diperhatikan Oleh ManajerKondisi Persaingan dengan perusahaan Lain dalam Industri Sejenis (Ciptakan Barier to Entry melalui : Strategy Konglomerasi, Integrasi Vertical, Monopoli)Posisi dalam Pangsa Pasar (Market Share)Kebijakan Pemerintah (Fiskal, Moneter, Eksport-Import, UU dan Lembaga lain terkait).Kondisi Makro Ekonomi (Ekonomi cq. krisis, booming, GDP, GNP, Pendapatan Perkapita, buying power, Inflasi, Foreign Exchange, Konflik Politik, Hukum, Sosial budaya, lingkungan lainnya).Munculnya inovasi teknologi yang menghasilkan penemuan produk baru / substitusi dan perubahan trend selera konsumen. PLC jadi semakin singkat produk jadi cepat usang out of date.
BAGAIMANA SEBAIKNYA SIKAP MANAJER ?Manajer dituntut untuk bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.Manajer harus mampu menyusun berbagai cara & strategi atau pendekatan yang memungkinkannya untuk terus menjaga dan mengembangkan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah.

FAKTOR INTERNAL Yang Perlu Diperhatikan Oleh ManajerDibidang Produksi & OperasionalProses Produksi (pembuatan produk)Desain Produk Barang & JasaJenis Produk Barang & Jasa Yang akan dibuatTeknologi yang dipakai dlm proses produksitasBahan Baku yang dipakaiPenentuan Lokasi Pabri & Tata Letak (lay Out Fasilitas Produksi)Kapasitas ProduksiPengendalian Mutu dan Kualitas Produk

Dibidang PemasaranDesain Produk Barang & Jasa (Product)Kemasan ProdukPenentuan harga Jual produk (Pricing)Strategi Promosi dan Saluran Distribusi (Promotion) & (Place)
FAKTOR INTERNAL Yang Perlu Diperhatikan Oleh ManajerDibidang Sumber Daya ManusiaRecruitment & SelectionTraining & DeveloptmentKompensasi & KarierKepemimpinan & Manajemen KonflikDibidang Akuntansi & KeuanganSources Of Funds (Debt, Bond & Share)Uses Of Funds (Working Capital, Direct Investment, Indirect Investment)Pencatatan & Pembukuan KeuanganCash Flow & Budgeting

LINGKUNGAN PERUSAHAANKonsep Lingkungan BisnisKonsep Lingkungan Bisnis dan PerusahaanAdalah sekumpulan faktor2 tertentu yang akan mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktifitas bisnisnya.Faktor2 tersebut meliputi lingkungan eksternal yang dibagi dalam lingkungan jauh (makro) yaitu : Politik, Ekonomi, Sosbud dan teknologi, dan lingkungan industri, serta lingkungan internal yaitu meliputi aspek-aspek dan kebijakan internal didalam lingkungan perusahaan.

Lingkungan Jauh (Makro)Lingkungan jauh (makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh diluar kendali perusahaan (bersifat : uncontrolable). Faktor makro yang biasanya menjadi titik perhatian perusahaan anatra lain : faktor Politik, Hukum, Ekonomi (kebijakan fiskal & moneter), Sosial Budaya dan Teknologi.Lingkungan makro ini selain memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk maju dan mengembangkan bisnisnya, sekaligus juga dapat menjadi hambatan dan ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Faktor Politik (Lingkungan makro)Bagi para pengusaha, arah, kebijakan dan stabilitas politik menjadi faktor penting dalam berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan faktor politik anatar lain :Stabilitas nasional : hankamnas, makar, sparatis.Jaminan keamanan (travel warning etc)Pemerintahan yang legitimate & demokratisGood Corporate GovernanceKepastian Hukum & Undang-undang, HAM dll.

Faktor Ekonomi (Lingkungan Makro)Kondisi perekonomian disuatu negara/daerah secara langsung dapat mempengaruhi iklim bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, maka akan semakin buruk pula iklim bisnisnya.Beberapa faktor penting terkait dengan kondisi ekonomi disuatu negara/daerah antara lain :GNP, GDP dan Pendapatan PerkapitaTingkat Inflasi, Suku BungaInvestasi (PMA & PMDN)Harga produk & JasaKetersediaan Energi dan sarana prasarana lainnyaPasar tenaga kerja

Faktor Sosial (Lingkungan Makro)Kondisi sosial masyarakat memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari masa ke masa, oleh karena itu perusahaan senantiasa dituntut mampu mengantisipasi perubahan kultur sosial masyarakat.Kondisi sosial ini banyak sekali aspeknya misalnya sikap, gaya hidup, adat-istiadat, kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan maupun etnis tertentu.Perubahan kondisi sosial biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup (life style) akibat peningkatan income, perubahan strata sosial maupun ekses dari perkembangan teknologi.


Faktor Teknologi (Lingkungan Makro)Setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan berkembang bisnisnya, maka harus selalu mengikuti trend perkembangan teknologi terkini, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan dapat selalu uptodate sesuai dengan keinginan konsumen.Perusahaan harus bersifat responsive, aktif, kreatif terhadap setiap perkembangan inovasi teknologi baru. (lihatlah ketatnya persaingan teknologi di industri automotif dan ponsel).
LINGKUNGAN INDUSTRILingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal lingkungan industri otomotif untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda, Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dll.Ada 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan industri tertentu, yaitu :Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)Kekuatan Tawar (Bargaining Power) PembeliKekuatan Tawar (Bargaining Power) PemasokKetersediaan Produk SubstitusiPersaingan Sesama Perusahaan Dalam IndustriPengaruh kekuatan Stake Holder

Hambatan Memasuki Pasar (barier to Entry)Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan lama yang telah ada, misalnya terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya yang terbatas dsb.Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat masuknya pendatang baru kedallam suatu industri tertentu (barier to entry) antara lain :Skala ekonomi & Kecukupan ModalDiferensiasi ProdukPeraturan PemerintahAkses ke Pemasok & Saluran Distribusi
Kekuatan Tawar PembeliPembeli (buyers) mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui berbagai keunggulan masing-masing.Bagaimana hal ini bisa terjadi ?Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besarSifat produk umum, banyak pemasok mudah mencari substitusinya

Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.Pemasok akan kuat apabila :Jumlah pemasok sedikitProduk bahan baku & jasanya bersifat specifikTidak tersedia produk substitusiPemasok memiliki kemampuan untuk mengolah produk seperti yang dilakukan perusahaan / produsen
Ketersediaan Produk SubstitusiPerusahaan dalam suatu indsutri tertentu bersaing pula dengan munculnya produk substitusi atau pengganti yang juga beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda barang substitusi mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi konsumen.Konsumen yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan akarpun jadi.Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri SejenisKondisi Pasar Persaingan dalam Industri, Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan Sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : Karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
Pengaruh Stake HolderStake holder yang dimaksud disini adalah pihak diluar perusahaan yang secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah, serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan masyarakat, dll.

CARA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJERMelalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarangMelalui berbagai hubungan stock holder yang terjadi antara organisasi dengan kelompok pendukung eksternal.Derajat ketidakpastian ditentukan oleh 2 dimensi :Derajat perubahanDerajat kerumitan lingkungan organisasiKetidakpastian adalah derajat perubahan dan kerumitan lingkungan organisasiMatrik ketidakpastian Lingkungan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIALPandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosialTanggung jawab sosial (CSR) : kewajiban perusahaann bisnis di luar yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat

ETIKA MANAJERIALEtika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salahEmpat pandangan tentang etika :Pandangan etika utilitarian(utilitarian view of ethics)Pandangan etika hak ( rights view of ethics)Pandangan etika teori keadilan (theory of justice view of ethics)Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu (integrative social contracts theory)

EMPAT PANDANGAN TENTANG ETIKAPandangan etika utilitarian: keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan ituPandangan etika hak : peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak kebebasan pribadi individuPandangan etika teori keadilan : para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dari tindakan itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum.Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu : keputusan atau etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris (apa yang ada) dan faktor normatis (apa yang seharusnya)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJEMENPrinsip-Prinsip Etika BisnisPrinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.Prinsip kejujuran. Suatu bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis (2)Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Bagaimana Penerapan Etika Bisnis di Indonesia?!Di Indonesia tampaknya masalah penerapan etika perusahaan yang lebih intensif masih belum dilakukan dan digerakan secara nyata.Pada umumnya baru sampai tahap pernyataan-pernyataan atau sekedar “lips-service” belaka. Karena memang enforcement dari pemerintah pun belum tampak secara jelas.Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif. Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang.

Corporate Action dalam CSRMenjaga kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum (jalan, jembatan, fasos, dll), penyuluhan, pelatihan ketrampilan, dan perbaikan kesehatan lingkungan.Aktifitas CSR memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.
CSR : Jamu Air MancurCSR PT. Jamu Air Mancur Semarang rutin setiap tahun saat libur merayakan Hari Raya Idul Fitri, PT. Jamu Air Mancur memberikan fasilitas mudik gratis dengan menyediakan sarana transportasi bis bagi masyarakat perantau yang terkait langsung dengan perusahaan, misal : agen, warung dan mbak2 bakul jamunya.

Mengapa CSR Penting ?!Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.


Mengapa CSR Penting (2) ?!Dalam situasi yang semakin mengglobal, ada saling ketergantungan yang kuat antara perusahaan sebagai produsen dengan masyarakat luas (sebagai konsumen).Perusahaan sebaiknya tidak lagi bersikap tertutup atau tidak mau melakukan kegiatan yang sifatnya sosial kemasyarakatan melalui program CSR.Perusahaan yang tidak memperhatikan hal-hal semacam ini, cepat atau lambat akan semakin ditinggalkan oleh pelanggannya.
POINTERSPgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 1BAB.IX.LEADERSHIPKEPEMIMPINAN DALAMORGANISASI & PERUSAHAAN
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 2Definisi KepemimpinanGarry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakilitentang kepemimpinan antara lain sebagai berikut :Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yangmemimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuanyang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,1957:7)Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yangdijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkanmelalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu ataubeberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler &Massarik, 1961:24)

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 3Gaya KepemimpinanGaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandungpengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dariseorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannyadalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanyamembentuk suatu pola atau bentuk tertentu.Davis dan Newstrom (1995) menyatakan bahwa polatindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yangdipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenalsebagai gaya kepemimpinan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 4Tiga Aliran Teoritentang Gaya Kepemimpinan1) Teori Genetis (Keturunan)2) Teori Sosial3) Teori Ekologis
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 5Teori KepemimpinanGenetis (Keturunan)Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are bornand nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat)bukannya dibuat).Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena iatelah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalamkeadaan yang bagaimanapun seseorangditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadipemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagaipemimpin.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 6Teori KepemimpinanSosiologis

Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader aremade and not born” (pemimpin itu dibuat ataudididik bukannya kodrati).Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teorigenetika.Para penganut teori ini mengetengahkan pendapatyang mengatakan bahwa setiap orang bisamenjadi pemimpin apabila diberikan pendidikandan pengalaman yang cukup.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 7Teori KepemimpinanEkologisTeori ekologis ini pada intinya berarti bahwaseseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpinyang baik apabila ia telah memiliki bakatkepemimpinan.Bakat tersebut kemudian dikembangkan melaluipendidikan yang teratur dan pengalaman yangmemungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari keduateori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakanteori yang paling mendekati kebenaran.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 8Teori Gaya KepemimpinanHersey dan Blanchard (1992)Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwagaya kepemimpinan pada dasarnya merupakanperwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itusendiri, bawahan, serta situasi di mana proseskepemimpinan tersebut diwujudkan.Berdasarkan pemikiran tersebut, Hersey danBlanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gayakepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi daripimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s).,yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 9Teori Gaya KepemimpinanHersey dan Blanchard (1992)Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan (p) adalah seseorang yangdapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjukkerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuanorganisasi.Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyaikecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyaiketerampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawidan konseptual.Sedangkan bawahan (b) adalah seorang atau sekelompok orangyang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yangsetiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telahdisepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi,bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena suksestidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnyaini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilihbawahan dengan secermat mungkin.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 10Teori Gaya KepemimpinanHersey dan Blanchard (1992)Adapun situasi (s) menurut Hersey dan Blanchard adalahsuatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinanberusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilakuorang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangkamencapai tujuan bersama.Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan padabeberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yangdilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinyatelah berlainan.Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gayakepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasimerupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya,dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 11Tipe & GayaKepemimpinan1) Otorite/Authoritarian2) Militeristik3) Paternalistis4) Demokratis5) Kharismatis
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 12Gaya KepemimpinanOtoriter / AuthoritarianAdalah gaya pemimpin yangmemusatkan segala keputusan dankebijakan yang diambil daridirinya sendiri secara penuh.Segala pembagian tugas dantanggung jawab dipegang oleh sipemimpin yang otoriter tersebut,sedangkan para bawahan hanyamelaksanakan tugas yang telahdiberikan.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 13Gaya KepemimpinanMiliteristikSeorang pemimpin yang bertipe militeristisialah seorang pemimpin yang memilikisifat-sifat berikut : Dalam menggerakanbawahan sistem perintah yang lebih seringdipergunakan; Dalam menggerakkanbawahan senang bergantung kepadapangkat dan jabatannya; Senang padaformalitas yang berlebih-lebihan; Menuntutdisiplin yang tinggi dan kaku daribawahan; Sukar menerima kritikan daribawahannya; Menggemari upacaraupacarauntuk berbagai keadaan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 14Gaya KepemimpinanPaternalistikSeorang pemimpin yang tergolong sebagaipemimpin yang paternalistis ialah seorangyang memiliki ciri sebagai berikut :menganggap bawahannya sebagai manusiayang tidak dewasa; bersikap terlalumelindungi (overly protective); jarangmemberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengambil keputusan;jarang memberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengambil inisiatif;jarang memberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengembangkan dayakreasi dan fantasinya; dan sering bersikapmaha tahu.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 15Gaya KepemimpinanKharismatikHingga sekarang ini para ahli belum berhasilmenemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorangpemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwapemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yangamat besar dan karenanya pada umumnyamempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangatbesar, meskipun para pengikut itu sering pula tidakdapat menjelaskan mengapa mereka menjadipengikut pemimpin itu.Karena kurangnya pengetahuan tentang sebabmusabab seseorang menjadi pemimpin yangkarismatik, maka sering hanya dikatakan bahwapemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatangaib (supra natural powers). Kekayaan, umur,kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagaikriteria untuk karisma.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 16Gaya KepemimpinanDemokratisGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpinyang memberikan wewenang secara luas kepada parabawahan. Setiap ada permasalahan selalumengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpinmemberikan banyak informasi tentang tugas sertatanggung jawab para bawahannya.Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik daribawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerjasamadan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlasmemberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepadabawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudiandiperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahanyang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahanyang lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannyalebih sukses daripadanya; dan berusaha mengembangkankapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 17Model KepemimpinanKontingensionalModel Kepemimpinan Kontingensi. Model kepemimpinankontingensi dikembang-kan oleh Fielder. Fielder dalamGibson, Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwagaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuahorganisasi bergantung pada situasi di mana pemimpinbekerja.Menurut model kepemimpinan ini, terdapat tiga variabelutama yang cenderung menentukan apakah situasimenguntukang bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabelutama tersebut adalah : hubungan pribadi pemimpin denganpara anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota);kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompokuntuk dilaksanakan (struktur tugas); dan kekuasaan dankewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 18Model KepemimpinanKontingensionalBerdasar ketiga variabel utama tersebut, Fiedlermenyimpulkan bahwa : para pemimpin yang berorientasipada tugas cenderung berprestasi terbaik dalam situasikelompok yang sangat menguntungkan maupun tidakmenguntungkan sekalipun; para pemimpin yang berorientasipada hubungan cenderung berprestasi terbaik dalam situasisituasiyang cukup menguntungkan.
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 19Kompetensi KepemimpinanSuatu persyaratan penting bagi efektivitas ataukesuksesan pemimpin (kepemimpinan) dan manajer(manajemen) dalam mengemban peran, tugas, fungsi,atau pun tanggung jawabnya masing-masing adalahkompetensi.Konsep mengenai kompetensi untuk pertamakalinyadipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang didefinisikankompetensi sebagai “kemampuan yang dimilikiseseorang yang nampak pada sikapnya yang sesuaidengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkunganorganisasi dan memberikan hasil yang diinginkan”.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 20QUI RESPONSIBAB-IX.1) Jelaskan definisi dari ‘kepemimpinan’ dan‘gaya kepemimpinan’.2) Jelaskan perbedaan ‘tiga’ aliran teori yangmembahas masalah ‘gaya kepemimpinan’tersebut !3) Jelaskan dan berikan contoh perbedaan 5(lima) tipe gaya kepemimpinan !4) Menurt pendapat anda ‘tipe gayakepemimpinan’ seperti apakah yang cocokuntuk dipilih sebagai presiden pada pemilutahun 2009 mendatang ?

Masalah di Kantor

MASALAH KANTOR
Terlepas dari sikap dan sifat bos, ada satu hal penting yang kita semua harus sadari, yaitu: keberadaan dan fungsi kita di kantor adalah untuk memecahkan masalah. Kalau tak ada masalah, untuk apa kita berada di kantor. Masalah adalah ‘makanan’ kita sehari-hari, karena masalah akan timbul setiap saat yang sering kali justru tak terduga datangnya. Makin dinamis dan berkembang suatu usaha, bisa dipastikan akan muncul masalah-masalah ‘baru’.
Masalah bukan monopoli suatu bidang usaha, tetapi juga mencakup semua sektor usaha. yang sedang berkembang dan dinamis. Salah satu sasaran pokok dari setiap sektor usaha untuk mampu bersaing dan keluar menjadi pemenang adalah cost leadership, biaya proses bisnis yang efektif dan efisien. Dengan adanya sasaran itu, pasti timbul masalah-masalah akibat munculnya tantangan-tantangan baru.
Persoalannya, apakah orang-orang yang terlibat di dalamnya; (1) mampu mengidentifikasikan masalah, (2) mampu mengembangkan berbagai alternative pemecahannya, dan (3) mampu memilih dan menetapkan alternatif pemecahan masalah paling efektif dan efisien?.
Yang sering terjadi, para bawahan datang pada atasannya dan hanya melaporkan ada masalah! Inilah yang memusingkan dan membuat jengkel atasan. Seharusnya, ketika datang pada atasan; (1) jelaskan masalah yang timbul, (2) alternatif pemecahan yang dipikirkannya, dan (3) usulkan solusi yang terbaik menurutnya. Jadi datang pada bos dengan suatu pemecahan masalah. Mengapa harus datang pada bos? Karena bos adalah penanggung jawab akhir, karenanya bos harus dilibatkan. Paling tidak, diinformasikan tentang perkembangan yang telah terjadi. Bisa jadi solusi yang diajukan hanya terbatas pada ruang lingkup pikiran kita. Akan lebih ‘kaya’ bila pemikiran kita dipadu dengan Belajarlah memecahkan masalah sendiri, dan datanglah dengan pemecahan masalah dan bukan pemikiran bos. ‘Two heads is better than one!”.
“datang untuk melaporkan terjadinya masalah
DALAM berkarier, semua orang mendambakan posisi yang baik, gaji besar, bos yang pengertian, rekan kerja yang menyenangkan, dan sebagainya. Namun, kenyataannya, sering kali kita dihadapkan pada hal-hal tidak berkenan, meskipun semua kerja keras sudah dilakukan. Kepandaian Anda dalam bekerja, ternyata bukanlah satu-satunya jaminan bahwa Anda akan menjadi orang yang diperhitungkan dan berhasil dalam karier. Begitu pun dengan rekan kerja, yang bisa menjadi sahabat, malah kadang menjadi musuh dalam selimut. Untuk itu diperlukan trik jitu menghadapi masalah tersebut.
pemecahan masalah dunia kerja. Permasalahan sehari-hari yang dialami dalam dunia kerja, yaitu permasalahan dengan pimpinan, permasalahan dengan rekan kerja, serta seputar permasalahan pribadi, yang dialami dalam dunia kerja. Lengkap dengan trik-trik jitu guna menghadapi berbagai masalah yang paling sering ditemukan di dunia kerja, seperti jurus menghadapi bos yang galak, trik minta naik gaji, diperlakukan tidak adil oleh pimpinan, senioritas di tempat kerja, menghadapi rekan kerja yang menyebalkan, jenuh di pekerjaan, ataupun karier mandek.
Dilengkapi juga dengan kuis karier yang menarik, tips, dan ide-ide praktis yang mudah diaplikasikan, sehingga memberi manfaat nyata bagi kemajuan karier, personalitas, dan relationship, dalam aspek kehidupan yang lebih luas

Manajemen Konsep Konsep Manajemen Masa Depan

1. Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup manusia
2. Manajemen masa depan mendasarkan tindakannya pada aspek kuantitatif dan perilaku manusia
3. Manajemen masa depan akan menghadapi isu inflasi, sumber daya yang makin langka, nilai social budaya masyarakat, hubungan karyawan dan manajemen, etika dan tanggungjawab social, konflik-konflik dan globalisasi
4. Manajemen masa depan akan menghadapi masalah yang dating dari sector industri dengan jasa dan untuk itu perlu informasi yang dicari yang system informasi manajemen yang baik.

Hubungan manajeman dan system manajemen
Manajemen : suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,pengukuran dll dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya yang ada

Sistem manajemen : kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Manajemen3

Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Etimologi
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. [1]. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari Bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Sejarah
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.[2] Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.


Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.[3]
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.[4]
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
Teori manajemen
Manajemen ilmiah


Frederick Winslow Taylor.
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.
Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.
Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.
Teori administrasi umum
Teori administrasi umum atau, dalam bahasa Inggris, general theory of administration, adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari industrialis Perancis Henri Fayol dengan 14 prinsip manajemen-nya dan sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikande dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur krisis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Kajian Hawthorne
Kajian Hawthrone adalah serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Kajian dilakukan di Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.
Uji coba dilaksanakan dengan membagi karyawan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai berbagai macam intensitas penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang tetap. Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikan maupun diturunkan, output pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan "sesuatu yang lain pasti" telah menyebabkan hasil itu.
Pada tahun 1927, Profesor Elton Mayo dari Harvard beserta rekan-rekannya diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Mereka kemudian melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lain, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja alam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusun rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ternyata insentif-insentif di atas lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa:
perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat
pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu
standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan
uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.
Fungsi manajemen
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Tingkatan manajer


Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah. Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer)
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan manajer


Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Keterampilan pertama adalah keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (humanity skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. Keterampilan ketiga adalah keterampilan teknis yang pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin dalam bukunya Business 8th Edition menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu keterampilan manajemen waktu dan keterampilan membuat keputusan.
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterapilan kedua, yaitu keterampilan membuat keputusan, adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. (Griffin:2006)
Sarana manajemen


Man dan machine, dua sarana manajemen.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Prinsip manajemen
Artikel utama untuk bagian ini adalah: prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
Pembagian kerja (Division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Disiplin (Discipline)
Kesatuan perintah (Unity of command)
Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Penggajian pegawai
Pemusatan (Centralization)
Hirarki (tingkatan)
Ketertiban (Order)
Keadilan dan kejujuran
Stabilitas kondisi karyawan
Prakarsa (Inisiative)
Semangat kesatuan, semangat korps
Etika manajerial
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business
Perilaku terhadap karyawan
Perilaku terhadap organisasi
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Bidang manajemen
Manajemen pergantian
Manajemen komunikasi
Manajemen constraint
Manajemen biaya
Manajemen hubungan pelanggan
Manajemen harga pendapatan
Manajemen enterprise
Manajemen fasilitas
Manajemen integrasi
Manajemen pengetahuan
Manajemen pemasaran
Manajemen mikro
Manajemen sakit
Manajemen pandangan
Manajemen procurement
Manajemen program
Manajemen projek
Manajemen proses
Manajemen produksi
Manajemen kualitas
Manajemen sumber daya
Manajemen resiko
Manajemen keahlian
Manajemen pengeluaran
Manajemen rantai suplai
Manajemen sistem
Manajemen waktu
Manajemen stress
Manajemen strategi
Manajemen keuangan

PENGANTAR MANAJEMEN (RESUME) SUATU PENGANTAR MANAGEMEN

Pengertian Managemen, Para pakar mendefinisikan manajemen dengan beragam pemehaman diantranya, seni memimpin, proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Organisasi merupakan kumpulan dua orang atau lebih, berkerja bersama dengan suatu cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan dengan bekerja keras. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh usaha para manager dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.
Di antara ketiganya, effectifitas adalah lebih penting dari effesinse dan ekonomis. Untuk para manager pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan perkejaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.
Manajemen adalah
Pengertian manajemen secara jelas :
Manajemen sebagai ilmuKarena manajemen bias dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuanSeni karena keragaman Manajemen sebagai profesi
Karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir

Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan :a. Pengelompokan pekerjaan b. Seorang individuc. Suatu disiplin akademikd. Suatu proses

MANAJEMEN DAN MANAJER

Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan :
Manajer–Lini PertamaTingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini sering disebut kepala atau pemimpin, mandor.

Menejer MenengahManajer ini membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lain kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutannya adalh manajer departemen, kepala pegawai dan sebagainya.Menejer PuncakBertanggung jawab atas keseluruhan menejemen organisasi, memberikan kewajiban serta visi dan misi. Sebutan bagi menejer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan sebagainya.
Fungsi utama manejemen:Berdasarkan ruang lingkup kegiatan, manajer dibagi menjadi :1. Manajer Fungsional mempunyai tanggung jawab hanya atas suatu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian, atau akuntansi.2. Manajer Umum mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau yang mencakup semua maupun beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.
Fungsi Manajemen 1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan4. Manajer harus berfikir secara analisis dan konsepsual5. Manajer adalah seorang mediator6. Manajer adalah seorang politisi7. Manajer adalah seorang diplomat8. Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulitKetrampilan-ketrampilan Manajerial yang dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer yang efektif adalah :1. Ketrampilan Konsepsual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi2. Ketrampilan Kemanusiaan adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotifasi orang lain, baik sebagai individu3. Ketrampilan Adminstratif adalah seluruh ketram[ilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan4. Ketrampilan Teknik adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan teknik-teknik dari suatu bidang tertentu :1. Fisik yang sehat 2. Mempunyai cakrawala yang luas3. Nilai keagamaan 4. Memahami tujuan yang akan dicapai5. Percaya diri, tidak ragu6. Bertindak sebagai teman7. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi8. Obyektif

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Aliran Pemikiran Manajemen :
1) Teori Manajemen Klasika) Robert Owen (1771-1858)Menekankan pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan menaikan produksi dan keuntungan, dan investasi yang paling menguntungkan adalah para karyawan atau “vital machines”b) Charles Babbege (1792-1871)Setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan.2) Manajemen Ilmiah
a) Frederick W. Taylor (1856-1915)Taylor juga disebut “Bapak Manajemen Ilmiah”. Menurutnya manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.b) Frank dan Lillian Gilberth (1868-1924) dan (1878-1972)Seleksi, penempatan dan latihan personaliac) Henry L Gantt (1861-1919i) Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemenii) Seleksi ilmiah tenaga kerjaiii) System insentif (bonus) untuk merangsang produktifitasiv) Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperincid) Harrington Emerson (1853-1931)Pemborosan dan ketidakefisien merupakan penyakit system industri3) Teori Organisasi KlasikHenry Fayol (1841-1925)Lima unsure yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.4) Aliran Hubungan ManusiaMelengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Pengantar manajemen 1. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai metoda, rencana atau logika bukan hanya atas dasar dugaan atau firasat2. Pengorganisasian adalah bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi kerja organisasi, semakin efektif pencapaian tujuan-tujuan organisasi.3. pengarahan adalah bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi para pahlawan. 4. pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi ada pada jalur yang salah, manajer harus membetulkannya.

Manajemen konflik Penyebab terjadinya konflik :1. komunikasisalah pengertian, bahasa yang sulit dumengerti atau informasi yang mendua dan tidak lengkap serta manajer yang tidak konsisten 2. struktur organisasipertarungan kekuasaan, system penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya-sumber daya yang terbatas, saling ketergantungan 3. pribadiketidaksesuaian tujuan, perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi